Thursday, September 17, 2020

GELOMBANG CINTA

Dia termenung sendiri di sudut ruangan. Bergejolak dengan perasaannya. Rasa tersakiti yang amat sangat, sekaligus pasrah karena tidak dapat berbuat apa-apa. Yang dirasakan semua hilang dirampas darinya. 

 

Dia mengingat-ingat. Dulu semua perhatian dan kasih sayang tertuju padanya. Setiap saat selalu jadi bahan pembicaraan. Semuanya senang memamerkan dan berfoto dengannya. Tapi, masa-masa itu usai semenjak ia datang.

 

Karena kehadirannya, tidak ada lagi yang peduli denganku. Aku tidak lagi bisa tampil. Aku harus menerima tidak lagi berada didepan, dan jadi pusat perhatian. Orang-orang bahkan tidak lagi tidak menyadari keberadaanku.

 

Seharusnya kita bisa menjadi teman. Tapi rasa cemburu ini begitu menyiksaku. Aku tidak dapat menyembunyikan rasa sakit ku. Setiap melihatmu aku bagaikan dejavu ke masa-masa indahku dulu.

 

Akhirnya hari ini kau harus pergi. Seseorang datang menjemputmu. Ku lihat, dia menyerahkan tumpukan uang yang banyak padanya. Dan dia terlihat senang menerimanya. Tapi mengapa? Bukankah dia kesayanganmu? Mengapa kau begitu senang melepasnya.

 

Hatiku jadi bertanya-tanya. Apakah dia benar-benar mencintainya. Mengapa begitu mudahnya dia melepasnya. Ah seharusnya aku tidak egois, seharusnya aku memberi kesempatan padanya untuk menjadi temanku. Seharusnya rasa cemburu  tidak mengalahkan akal sehatku. Seandainya aku berbaik hati, mungkin kita bisa berbagi rasa dan cerita. Dan akupun tidak akan merasakan kesepian. Aku bahkan tidak tau namanya. 

 

Sesaat sebelum dia memasuki mobil. Aku bertanya pada rumput kecil temanku. “Siapa Dia?” 

“Siapa namanya? “  “Dia bernama Monstera Variegata” jawab si rumput kecil.

 

 

 

Tuesday, September 15, 2020

BUAH HATIKU




Buah hatiku.

Sembilan bulan ku peluk kau dalam rahimku.

Semua rasa letih dan sakit.

Terbayar ketika melihat wajahmu.

 

Kau adalah hadiah terindah.

Titipan Illahi yang diamanahkan untuk kami.

Kau menjadikan kami, orang tua.

Memiliki panggilan ayah dan bunda.

 

Dengan sedikit ilmu.

Kami tertatih membesarkanmu.

Berusaha menjaga dan melindungimu.

Berharap menjadikanmu anak yang kuat.

Hingga suatu hari kau bisa berlari.

Memeluk dunia dengan lenganmu.

 

Buah hatiku.

Sedikit yang kupinta darimu.

Jangan lupakan sujudmu disela-sela sibukmu.

Sibukkan harimu melantunkan ayatNya.

Menghafalkan kalamNya.

Berdiri tegak membela agamaNya.

 

Doakan kami dalam setiap sujudmu.

Disetiap sholat malammu.

Ringankan hisab kami kelak.

Hingga kami memiliki jembatan menuju surgaNya.

DAWET AYU BANJARNEGARA


Salah satu kuliner yang kami sekeluarga nantikan pada saat pulang kampung adalah es dawet ayu Banjarnegara. Kabupaten Banjarnegara terkenal dengan kuliner khasnya yaitu es dawet. Sampai-sampai di alun-alun Kabupaten Banjarnegara kita dapat melihat patung penjual dan pembeli dawet.


Konon kabarnya ada beberapa kisah sehingga minuman ini dikenal dengan sebutan dawet ayu. Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara Tjundaroso mengatakan, dawet Banjarnegara menjadi terkenal awalnya dari lagu yang diciptakan seniman Banjarnegara bernama Bono berjudul ”Dawet Ayu Banjarnegara”. Pada tahun 1980-an, lagu tersebut dipopulerkan kembali oleh Grup Seni Calung dan Lawak Banyumas Peang Penjol yang terkenal di Karesidenan Banyumas pada era 1970-1980-an. Sejak itu kebanyakan orang di Karesiden Banyumas mengenal dawet Banjarnegara dengan julukan dawet ayu. Lirik lagunya sederhana, tetapi mengena. Lagu bercerita tentang seorang adik yang bertanya kepada kakaknya mau piknik ke mana? Jangan lupa beli dawet Banjarnegara yang segar, dingin, dan manis.


Asal usul nama es dawet ayu yang lain berasal dari cerita keluarga penjual es dawet yang sudah berjualan sejak abad ke-20. Generasi ketiga penjual es dawet ini terkenal dengan parasnya yang sangat cantik. Dari sini mulailah orang menyebutnya sebagai es dawet ayu yang artinya es dawet racikan wanita cantik.


Es yang satu ini menjadi salah satu minuman yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Rasanya yang manis dan segar menjadi teman yang pas saat cuaca panas. Dawet Ayu dibuat dengan menggunakan bahan utama tepung beras dicampur dengan bahan tambahan seperti daun pandan dan tepung tapioka. Dawet ayu Banjarnegara ini mempunyai  ciri khas, yakni penggunaan pandan asli yang memberi sensasi aroma pandan pada dawetnya. Biasanya dawet ayu disajikan dengan campuran gula aren kental, santan dan es batu. Selain itu ada yang menggunakan campuran buah durian untuk memperkaya rasa. 

Es dawet ayu khas Banjarnegara memang terlihat sama dengan dawet-dawet lainnya tetapi bentuknya lebih kecil dan teksturnya lebih halus. Es dawet ini sangat mudah ditemukan di pasar tradisional atau di pinggir-pinggir jalan. Untuk yang berkesempatan ke Banjarnegara jangan lupa mencicipi kuliner khas dawet ayu ya.

 

 

 

TRAIN TO BUSAN



 

Judul Film                   : TRAIN TO BUSAN

Sutradara                    : Yeon Sang-Ho

Produser                     : Lee Dong Ha

Penulis                        : Joo-Suk Park, Sang-Ho Yeon

Pemain                       : Gong Yoo, Ma Dong-seok, Jung Yu-Mi, Kim Su-an, Choi Woo-shik, Ahn So- hee

Penata Musik             : Jang Young-gyu

Sinematografi            :  Lee Hyung Deok

Penyunting                 : Yang Jin-mo

Perusahaan produksi  : Next Entertaiment World

Tanggal release            : 13 Mei 2016 (Cannes)

                                          20 July 2016 (Korea Selatan)

Durasi                         : 118 menit

Negara Asal                : Korea Selatan

Tahun Produksi          : 2016

 

Film ini merupakan jenis film bergenre horor dan semi-action. Film yang  disutradarai oleh Yeon Sang Ho ini berhasil mencetak rekor pertama, mengumpulkan penonton sebanyak lebih dari 10 juta sejak ditayangkan perdana di tahun 2016. Ceritanya cukup seru dan menegangkan, yaitu mengenai wabah virus yang melanda Seoul sehingga menginfeksi masyarakat dan mengubah mereka menjadi mayat hidup atau zombie.


Awal cerita Train to Busan adalah ketika sebuah truk pembawa barang diizinkan melewati sebuah daerah yang mengalami kebocoran. Ketika itu, pengendara truk tidak melihat seekor rusa melintas di tengah jalan sehingga rusa yang mati itu berubah menjadi rusa zombie.


Diceritakan Seok-Woo, seorang manajer keuangan yang memiliki sifat egois dan individualis. Ia menemani anaknya Su-an menuju Busan untuk menemui ibunya. Mereka berangkat dengan menggunakan kereta api cepat, bersama ratusan penumpang lainnya.

Namun tanpa diketahui oleh mereka, seorang penumpang perempuan tiba-tiba masuk ke dalam kereta. Ternyata ia telah terinfeksi oleh virus dan mengubahnya menjadi zombie. Dalam perjalanan perempuan itu menginfeksi sebagian besar penumpang lainnya, dan membuat kepanikan besar di kereta.


Masinis kereta mengumumkan bahwa kereta akan berhenti di Daejeon ditempat itu para tentara telah bersiaga untuk menolong mereka. Namun, ketika sampai di sana, keadaan stasiun sepi dan tidak ada seorangpun. Ketika menyadari bahwa seluruh tentara telah berubah menjadi zombie. Mereka masuk kembali ke dalam kereta api dan menuju Busan, tempat yang dipercaya paling aman dari infeksi virus zombie.


Seok Woo bersama dengan beberapa penumpang lainnya mencoba bertahan hidup melawan para zombie. Mereka berjuang dan saling menjaga agar terlepas dari serangan zombie di dalam kereta. 

Akhir kisah, hanya dua orang yang mampu bertahan. Seok Woo sebagai pemain utama harus tewas dan menjadi zombie demi melindungi anak perempuannya dan seorang perempuan yang tengah hamil. Akhirnya mereka berdua dapat tiba di Busan dan disambut oleh para tentara yang telah mensterilkan wilayah tersebut sebagai wilayah paling aman dari infeksi virus.


Poin utama yang paling menarik dalam film ini menurut saya adalah nilai kasih sayang. Kasih sayang yang tulus membuat Seok Woo dan lainnya berusaha sekuat tenaga agar mampu melindungi anak dan istrinya, meskipun pada akhirnya mereka harus tewas. Rasa kasih sayang yang tulus inilah yang membuat pengorbanan mereka menjadi bernilai dan tidak sia-sia, dan menjadi pendorong utama munculnya nilai-nilai lain seperti : rasa tidak egois, kerja sama, dan rela berkorban. Film ini mampu menyihir penonton agar mau menanamkan nilai kasih sayang yang tulus.

 

Sunday, September 13, 2020

THE GOLDEN STORY OF UMAR BIN KHATHTAB

Buku Review

 

Judul        : The Story of Umar bin 

               Khathtab

Penulis      : DR. Ahmad Hatta, MA., dkk 

penerbit     : Maghfirah Pustaka

 

 

Buku The Story Of Umar bin Khathtab merupakan salah satu buku favorit saya. Bukan hanya karena saya sangat mengidolakan sahabat Rasullulah SAW yang  satu ini, tetapi karena buku ini dapat menceritakan sosok Umar bin Khathtab dengan begitu detail.

 

Buku yang diterbitkan oleh Maghfirah ini memiliki 340 halaman. Dilengkapi dengan foto-foto eksklusif, gambar ilustrasi, tabel dan peta berwarna. Isi dari buku ini disusun dengan sistematis dan kronologis, menggunakan bahasa popular yang enak dibaca serta mudah dicerna.

 

Buku ini membawa kita seolah-olah hadir pada saat Umar bin Khathtab meretas jalan keemasan Islam 14 abad yang silam. Dikisahkan Umar bin Khathtab dari seorang pembenci sekaligus penentang Islam berubah menjadi pembela dan pencinta Islam. Beliau sangat setia kepada Rasulullah SAW sehingga dapat menjadi khalifah yang dalam kurun waktu 10 tahun mampu menaklukan dua negeri adidaya terbesar pada saat itu (Persia dan Romawi). 

 

Dalam buku ini kita dapat turut merasakan keterkejutan dan beratnya amanah ketika Umar bin Khathtab didaulat menjadi khalifah. Merasakan kecerdasannya dalam mengambil setiap keputusan. Ketangguhan beliau dalam berperang, dan kezuhudannya pada urusan dunia. Beliau adalah pelopor dalam bidang-bidang kebaikan. 

 

Akhir kehidupan beliau diceritakan dengan sangat menguras emosi. Umar bin Khathtab  dibunuh oleh Abu Lu’luah ketika shalat subuh. Pada saat membacanya kita seolah terhanyut dalam tebalnya benteng ketakwaan beliau. Turut merasakan sakit dan pedihnya kehilangan beliau, sehingga tak terasa air mata ini mengalir pada saat membacanya. Umat Islam mengalami kehilangan yang sangat besar pada saat itu.

 

The Golden Story of Umar bin Khathtab hadir agar umat Islam mengenal sosok Khalifah Umar dengan baik. Dengan mengenalnya maka umat Islam dapat mengambil butiran hikmah yang mengiringi perjalanan kehidupan beliau. Hikmah yang sarat dengan nilai keindahan, keagungan akhlak seorang pemimpin dan hamba Allah. Ketegasan, kezuhudan, dan keberanian beliau dapat menjadi sumber inspirasi umat Islam di zaman modern ini.

 

 

Friday, September 11, 2020

KATAKAN DENGAN TULISAN - (Self Editing)

Sudah lama saya memiliki ketertarikan dalam menulis. Yang terbayang dalam benak saya apabila mendengar kata menulis adalah mereka yang memiliki tingkat literasi yang tinggi. Bisa menghipnotis orang lain dengan kata-katanya dalam tulisa. Serta bisa mengajak orang lain berkelana ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya meskipun dalam cerita. Terkadang saya membayangkan ingin seperti mereka-mereka yang bisa menginspirasi lewat tulisan.

 

Karena keinginan saya untuk bisa menulis inilah saya memberanikan diri menulis di Sosmed. Topik yang biasa saya tulis  cerita seputar anak-anak dan proses pembuatanCraftyang sedang saya kerjakan, tentunya dengan bahasa yang masih seadanya. Awalnya banyak kekhawatiran  ketika menulis. Khawatir tulisan yang saya buat membosankan, tidak tepat sasaran, dan masih banyak kekhawatiran yang lain.

 

Setelah beberapakali mencoba untuk menulis saya memahami ternyata kunci awal belajar menulis adalah “Memulai”. Mulailah  dari satu kata yang perlahan namun pasti akan berlanjut menjadi kalimat. ‘’KATAKAN APA YANG KITA RASAKAN LEWAT TULISAN” 

 

Buat saya menulis adalah mengeluarkan sebagian rasa yang ingin kita sampaikan, menyampaikan harapan yang terbayang dalam benak, dan menggantungkan cita-cita yang ingin dicapai, tidak mengapa belum terlihat hasilnya sekarang. Saya sedang berproses, belajar untuk dapat menulis dengan baik dan benar. Tetap semangat sehingga suatu hari nanti saya dapat menyampaikan “PESAN” dalam tulisan saya, dapat menginspirasi dan memberikan manfaat bagi mereka yang membacanya.

 

 

Wednesday, September 9, 2020

"KATAKAN DENGAN TULISAN"

Sudah lama saya memiliki ketertarikan dalam menulis. Yang terbayang dalam benak saya apabila mendengar kata menulis adalah bayangan mereka-mereka yang memiliki tingkat literasi yang tinggi, mereka-mereka yang bisa menghipnotis orang lain dengan kata-katanya dalam tulisan, mereka-mereka yang bisa mengajak orang lain berkelana ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya meskipun dalam cerita. Terkadang saya membayangkan ingin seperti mereka-mereka yang bisa menginspirasi lewat tulisan.

 

Karena keinginan saya untuk bisa menulis inilah saya memberanikan diri menulis di sosmed,  topik yang biasa saya tulis biasanya cerita seputar anak-anak dan proses pembuatan Craft yang sedang saya buat, tentunya dengan bahasa yang masih alakadarnya. Awalnya banyak kekhawatiran  ketika menulis, khawatir tulisan yang saya buat membosankan, khawatir tulisan yang saya buat tidak tepat sasaran, dan masih banyak kekhawatiran yang lain.

 

Setelah beberapakali mencoba untuk menulis ternyata kunci awal belajar menulis adalah “Memulai”. Mulailah perlahan mencoba menceritakan apa yang kita rasakan lewat tulisan, mulailah dari satu kata yang perlahan namun pasti akan berlanjut menjadi kalimat. ‘’KATAKAN APA YANG KITA RASAKAN LEWAT TULISAN” 

 

Buat saya menulis adalah mengeluarkan sebagian rasa yang ingin kita sampaikan, menyampaikan harapan yang terbayang dalam benak, dan menggantungkan cita-cita yang ingin dicapai, tak mengapa belum terlihat hasilnya sekarang, saya sedang berproses, belajar untuk dapat menulis dengan baik dan benar, tetap semangat hingga suatu hari nanti saya dapat menyampaikan “PESAN” dalam tulisan saya, hingga dapat menginspirasi dan memberikan manfaat bagi mereka yang membaca tulisan saya.

 

 

Thursday, September 3, 2020

𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 "𝐌𝐚𝐬𝐤𝐞𝐫" 𝐤𝐮

Tidak pernah terbayang sebelumnya masker menjadi barang yang penting saat kita beraktifitas. Biasanya barang  yang selalu kubawa-bawa selain Hp adalah lipstick, tapi tidak sekarang ini, setiap kali akan keluar rumah barang yang pertama kali dicari adalah Masker

 

Di awal-awal masa pandemic, semua orang bahkan tenaga medispun kesusahan mencari masker, terlebih masker surgical dijual dengan harga yang sangat tinggi oleh para penimbun, nyaris tidak terjangkau oleh kalangan menengah kebawah

 

Dari kesulitan itulah saya berinisyatif untuk membuat masker kain, sekaligus berniat untuk menghabiskan timbunan kain yang saya miliki dirumah. Pada awalnya saya membuat masker kain untuk keluarga dirumah, kemudian tergerak hati saya untuk membagi-bagikan Masker yang saya buat untuk orang-orang yang membutuhkan. Mulailah saya membagikan masker secara mandiri ke Mba-mba ART, abang-abang tukang sayur, tukang sampah, tukang taman, pengendara OJOL, tukang bangunan disekitar perumahan dll

 

Ada rasa bahagia ketika masker yang kita kasih langsung dipakai, biasanya untuk pengendara OJOL saya intip dari jendela,dipakai atau tidak masker yang saya beri, nilainya tidak seberapa tapi mudah-mudahan bermanfaat untuk mereka-mereka yang masih harus berjuang diluar rumah, tetapi tidak semua masker yang saya beri dipakai, masih banyak juga yang tidak dipakai atau hanya sekedar disangkutkan di leher.

 

Agar dapat lebih banyak memberi kemudian saya bergabung dengan komunitas “Crafter Agains Coronavirus” , komunitas ini digawangi oleh Mba Maria Magdalena dan kawan-kawan, beranggotakan banyak Crafter dari berbagai daerah, kami membuat masker bersama – sama untuk dikirimkan ke tenaga-tenaga medis dan masyarakat yang membutuhkan sampai ke pelosok-pelosok Indonesia. Masyaallah senangnya berada di group komunitas ini, banyak ilmu bermanfaat  dan energi positif yang bisa saya ambil, kita banyak berbagi cerita, dan pengalaman. Kita juga berbagi keseruan pada saat rebutan Channel untuk pengirimkan masker. Alhamdulillah kami bersama-sama dapat mengirimkan lebih dari 7000 masker ke pelosok nusantara. Makasih banyak buat mba Maria, mba Dea, dan mba Dhalya yang sudah mengijinkan saya berpartisipasi di komunitas yang super keren ini

 

Setelah permintaan masker untuk donasi berkurang, saya membuat masker Aplikasi sebagai hadiah untuk diri sendiri setelah merampungkan kira-kira 450 masker untuk donasi, baik yang saya bagikan secara mandiri dan yang tergabung dalam komunitas. Pada saat saya upload ke IG ternyata banyak dari teman-teman yang suka dan ikut memesan, akhirnya sampai hari ini saya masih disibukan dengan membuat masker pesanan teman-teman. Rasanya bahagia banget ketika teman-teman yang menerima Maskernya suka dengan hasil karya yang saya buat, setidaknya ditengah-tengah keharusan dengan kebiasaan baru menggunakan masker, maskerku dapat membuat  senang dan bersemangat orang yang memakainya, semoga bermanfaat ya maskernya

 

Menggunakan masker merupakan caraku “BERDAMAI” dengan COVID, saya menggunakan masker bukan karena takut denda tetapi untuk melindungi diri dan keluarga. Jangan lupa pakai masker ya teman-teman, semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, selalu dalam perlindungaNya, semoga badai COVID ini cepat berlalu dan kita dapat bertemu bersilahturahim kembali, kangeeeen rasanya berkumpul kembali dengan teman-teman semua.

GELOMBANG CINTA

Dia termenung sendiri di sudut ruangan. Bergejolak dengan perasaannya. Rasa tersakiti yang amat sangat, sekaligus pasrah karena tidak dapat ...